Jumat, 10 Desember 2010

Tuhan Maha Cerdas Mengatur Semuanya

Pagi yang sedikit mendung.Desember memang seperti ini.
Sarapan pagiku dengan mendoan hangat.Makanan khas daerahku.
Biasanya dimakan dengan cabe hijau yang cemletus pedesnya.
Maknyus kata pak Bondan.Mak jenggirat semangatnya saat kepedesen.

Namun....kata ibuku cabe lagi mahal.Satu kilo berharga Rp.30.000,-
Wow...betapa mahalnya harga komoditi cabe.
Kata ibu-ibu yang baru dari warung uang seribu cuma dapat beberapa biji.
jadi...aku tak makan mendoan dengan berteman cabe,walau cuma beberapa biji.

Aku hargai sebiji cabe dengan kurs penghematan.Toh makanan pedes ini.

Lalu otakku melakukan scan secara otomatis.
Berpikir bahwa kalau begitu para petani cabe tengah untung besar.
Satu kilo bisa dapat uang sekitar Rp.25.000,-
Berapa kalau sepuluh Ton ? hahahaa....

Berarti 10.000 kg dikalikan Rp 25.000,- sama dengan Rp 250 juta.
Bisa beli apaan yah ?Rumah di pemukiman menengah kalau di kota.
kalau didesa yaaaah jadi OKB Orang Kaya Baru.

Namun ternyata ngga ada petani yang seperti itu.
Tidak ada petani yang sedang panen raya cabe.
Bahkan Tidak ada petani yang menanam cabe jenis rawit.
Alasannya karena musim hujan tak memungkinkan tanam cabe.

Wuaalaakh....jadi gigit jari.

Ya begitulah mekanisme pasar.Saat sebuah komoditi tidak ada.
Harganya jelas mahal.Hukum permintaan dan penawaran berjalan.
Atau ada penjelasan lain ?
Setiap ada peluang untung kita kok hanya bisa gigit jari ?

Kita biasanya memiliki kecenderungan mengikuti trend.
Kita hanya melakukan sesuatu bila trendnya bagus.
Petani kita biasanya mau menanam bila harganya bagus.
Bila harganya anjlok mereka enggan menanam

Mestinya kita dan para petani tetap konsisten dengan pilihannya.
Kalau mau menamam cabe atau yang lainnya terus tanamlah sepanjang waktu.
Jangan pedulikan dengan fluktuasi harga.Sebab akan terjadi seperti diatas.

Coba kalau mau konsisten menanam cabe terus.Mau harganya tinggi mau murah
terus menanam.Pasti suatu saat akan menikmati harga yang melangit itu.
Konsistensi akan membuka peluang disaat orang lain tidak konsisten.
Kita tetap memiliki apa yang tidak dimiliki orang lain.

Intinya adalah sikap konsistensi.Tetap fokus pada pilihannya.
Dalam agama diajarkan sikap Istqomah.Sabar terhadap rutinitas sendiri.

Memang tidak ada cara lain menghadapi dunia ini kecuali dengan sikap sabar.

Lho kok jadi melenceng dari Cabe ke Sabar.Hehehee...
Ya hitung hitung latihan berpikir asosiasi.
Mengaitkan satu ide dengan ide yang lain.Anda bisa melakukannya ?
Katanya itulah ciri kecerdasan paling jenius.Berpikir menyeluruh.
Tidak parsial supaya tidak mentok.

Ah aku sudahi saja berpikir ngawur dipagi ini.Mendoannya sudah dingin.
Pelajarannya adalah cabe mahal dan bersabar terhadap.....rasa pedas.
hoaaah hoaahh...adukh kok bisa yah saat cabe mahal,rasanya jadi sangat pedas ?
Tuhan maha cerdas mengaturnya.wkwkwkwkwkwk...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jenius itu tidak selalu.......

Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow. Memang menari...