Senin, 07 Mei 2012

Ayo Melamun

Melamun bisa mempertajam otak.Begitu hasil penelitian.Tentu saja melamun yang konstruktif.Melamun yang memperdayakan otak dengan memikirkan sesuatu yang betul,baik dan bermanfaat.Bukan melamun menyesali keadaan atau melamun kriminal.
Namun,orang tua dikampung saya mengatakan jangan melamun karena bisa dimasuki setan.Bisa jadi gila .Yakni melamun yang terlampau tinggi dan tidak mampu dipikirkannya.Saya memandangnya dengan penuh obyektif.Semua itu karena saya memang sering melamun.Melamun yang saya lakukan adalah berimajinasi.Mereka-reka sesuatu untuk mencari nilai atau hal baru.Sedikit sok keminter,sok pinter.

Bagi saya melamun lebih mengasikkan ketimbang ngobrol yang tidak ada ujung pangkalnya.Melamun mengajarkan pada saya tentang dialog batin yang sangat terbuka.Saya kadang berdialog bahkan berdebat dengan diri sendiri.Keuntungan buat saya, kadang menemukan kalimat jawaban dari sebuah pertanyaan rumit.
Kadang saya juga melamun yang romantis.Melamun yang jorok pun tak malu saya akui.Sepanjang nilai jorok itu tak teraktualisasikan tidak menjadi masalah.Tidak terekspos sebagai kata-kata atau perbuatan,lamunan jorok tak berdosa.Kita tidak bisa menghilangkan sesuatu yang jahat dalam hati kita.Semua manusia berpotensi memiliki niat jahat.

Saat menulis postingan ini juga dalam keadaan melamun.Jadi melamunnya saya tidak berahir sebagai kenegatifan kebiasaan.Melamunnya saya memang mengaktifkan otak saya.Membuat otak saya sedikit menajam dalam urusan dialog kalimat-kalimat postingan blog ini.

Silahkan melamun.Melamun apa saja.Bisa juga melamun mendapatkan pacar bintang film,tak ada yang melarang.Asal jangan menjadi obsesi berkelanjutan.Jangan jadi bahan pokok kebiasaan melamun.Hendaknya bahan melamun selalu di update,tidak melulu satu bahan yang sama.Tujuannya agar tidak berlanjut kedalam kegelapan dan kelembaban otak,yang akan mengakibatkan sakit jiwa.

Melamun bisa membuat otak selalu ON.Tidak beku karena tidak dipakai.Begitulah saya memaknai kebiasaan melamun saya.Melamunnya saya tidak bermakna ndlohom,melongo tak punya fokus.Bengong tak berkonsentrasi.Insya Allah saya melamun bermakna positif yang menurut penelitian bisa mempertajam otak.

Lho kok sepintas wajah Kamidia Radisti melintas ? senyumnya sayu dan mengingatkan pada wajah kekasih saya dalam lamunan, Alinena.Oh Alinena ,where are you darling ?

Indonesia Negeri Dongeng ?

Lagi-lagi gaji pegawai negeri akan naik.Besarnya sekitar 15 %.Jumlah anggaran untuk gaji pegawai menjadi 215 triliun.Kurang lebih 20% dari total APBN.Kalau digabung dengan belanja rutin menjadi 700 triliunan.Memakan 50 % APBN.

Saya semakin geleng-geleng kepala melihat ketidak rasionalan jumlah dana untuk mengurusi negara berpenduduk 237 juta ini.Sedang rakyat masih harus membayar semua pelayanan publik yang diperolehnya.KTP harus bayar,Akte kelahiran bayar,dan masih banyak pelayanan umum yang harus bayar.Bahkan biaya pelayanan publik di daerah saya tinggal yakni Banyumas,semakin dinaikkan tiap tahunnya.

Kalau sejumlah pungutan biaya pelayanan umum tersebut masuk ke kas negara,tidak jadi persoalan.Masalahnya semua biaya yang ditanggung rakyat , dimakan PNS sebagai tambahan gaji.Uang lelah, menurut mereka.Padahal mereka digaji untuk berlelah melayani rakyat.Memang birokrat sudah sinting.

Saya semakin geleng-geleng kepala saat mendengar satu pengarahan seorang camat.Sang camat mengatakan dengan tidak merasa aneh,katanya indikator baik buruknya kerja seorang pamong desa adalah ketika dapat menyetor lebih awal setoran pajak bumi dan bangunan.

Saya begitu gemes dengan cara pandang camat tersebut.Bagaimana ia punya sudut pandang bukan seorang pelayan masyarakat.Ia seperti seorang pegawai swasta yang mengedepankan pemasukan keuntungan.Saya sangat naik pitam dan ingin meludahi sang camat tersebut.Untungnya saya tidak ada didepannya,hahahaha....

Biarlah Tuhan yang akan mengurai burai perut penuh uang haram itu.Tuhan akan lebih kejam dibandingkan dengan saya.Tuhan akan lebih hebat siksanya dibanding penjara didunia.Kalau disiksa didunia paling Cuma mati.Namun kalau diakherat justru tidak mati-mati,dan akan merasakan sakit tak berkesudahan.

Negeri ini memang sudah tidak beres.Pemerintahannya korup dan amburadul.Mereka abdi negeri tapi malah mencekik rakyatnya.Sebuah ironi yang sangat mengiris kulit ari saya.Rakyat didholimi begitu kejam.Tidak diurus dengan baik,namun akan dikatakan sebagai pembangkang kalau tidak bayar pajak.Jadi sebenarnya rakyat Indonesia itu sedang diperas oleh para birokratnya sendiri.Mereka digaji untuk memeras yang memberi gaji.Ternyata benar-benar terjadi dialam nyata,bukan didongeng lagi.

Atau sebenarnya saya ini sedang bermimpi buruk berada di negeri dongeng ? Negeri yang amburadulnya super amburadul.Saya ingin sekali segera bangun dari tidur dan meninggalkan mimpi buruk saya ini.Tolong bangunkan saya supaya tidak menyaksikan negeri Indonesia yang amburadul dan mengerikan ini.

Indon = Inlander ?

Kita sebenarnya keturunan bangsa besar.Mulai dari Sriwijaya,Pajajaran,Majapahit.Nenek moyang kita adalah bangsa dengan karya-karya yang spektakuler.Mereka berkuasa hingga ratusan tahun.Hingga pada ahirnya datang kaum penjajah setelahnya.Kita berganti peradaban menjadi bangsa tertindas.Kita disebut sebagai Inlander,kaum kuli kebun teh dan kopi.Sampai tiga ratus lima puluh tahunan.

Selama penjajahan Belanda,generasi emas keturunan Majapahit habis.Bukan dalam arti fisik,namun dalam spirit kejayaannya.Kita dicuci otaknya dengan massa penjajahan oleh kaum berdongset.Kaum yang selalu memaki kita dengan sebutan Inlander,ekstrimis,dan berdongset.

Jadilah kita bangsa yang disebut sebagai Inlander dan ekstrimis.Sebutan itu telah mendarah daging hingga jaman sekarang.Kita adalah bangsa inlander,bangsa kuli.Kuli dari kapitalisme barat.Ekonomi kita dikuasi barat.Kekayaan kita dikuasai kaum penjajah dengan wajah berbeda,wajah investor.Kita tertipu dengan sebutan manis penuh optimis itu.Padahal kita tengah disedot darah dagingnya.

Mental yang inlander sangat kuat melekat dikehidupan seharian rakyat Indonesia.Kita bermental kuli,buruh,pekerja,kacung,jongos,babu,centeng.Mental sebagai pengusaha tak banyak dimiliki oleh kita.Makanya kita tidak sadar telah di kibuli oleh bangsa barat berlabel investor.Tambang-tambang kita dikuasi penuh dengan lama perjanjian 99 tahun.Angka yang sangat dekat dengan satu abad.

Mungkin kalau ditulis sebagai satu abad akan terkesan amat lama dan membodohi.Namun dengan penyebutan 99 tahun terdengar sedikit lebih halus.Kita tak pernah memikirkannya.Karena kita adalah kuli.Prinsipnya hari ini dapat upah sudah cukup,masa bodoh dengan satu abad yang akan datang.Itulah mental inlander.Pikirannya tidak mempunyai visi jauh kedepan.

Padahal sebutan inlander mestinya sudah sangat menohok dan mengalirkan air mata sedih.Namun karena sebutan itu memang benar-benar nyata,jadinya tak pernah disadarinya.Kita memang Inlander.

Saya mengajak kepada yang merasa anak keturunan Majapahit,Sriwijaya,dan Pajajaran,bangkitlah dan kembali bermimpi.Mari kita bermimpi menjadi negara besar,Pasifik Raya.Bukan sebagai bangsa Indon,sebutan serupa untuk Inlander.Apakah kita tak pernah memikirkannya ?

Bagi saya nama Indonesia sangat keliru.Saya mengartikan sebagai bangsa Inlander,bangsa kuli,babu,buruh,dan kaum tertindas.Saya menginginkan Indonesia diganti dengan Pasifik Raya.Atau kita sepakat sebagai Nuswantara.Mari bermimpi karena mimpi adalah doa.

Kita harus meruwat diri dengan cara mengganti nama menjadi Pasifik Raya atau Nuswantara.Mungkin akan berbeda nasibnya bila kita berganti nama.Karena nama memang mengandung doa.

Bagaimana kita akan maju kalau nama kita sendiri adalah seorang Inlander atau Indon.Bagai pungguk merindukan bulan.

Jenius itu tidak selalu.......

Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow. Memang menari...