Kamis, 23 Desember 2010

Otak Lebih Efektif Mengingat Kalau Lewat Suara

Otak akan mempelajari sebuah kata baru dalam waktu kurang dari 15 menit. Cukup perdengarkan kata tersebut sebanyak 160 kali. Menurut para ilmuwan di University of Cambridge, otak akan membuat jaringan saraf baru untuk mengingat kata tersebut.


Temuan para ilmuwan ini menjelaskan kalau waktu yang dibutuhkan otak untuk mempelajari kata itu ternyata lebih cepat dari pada perkiraan.

Penelitian dilakukan dengan menempatkan elektroda di kepala 16 relawan yang sehat. Aktivitas otak mereka dimonitor selama mengikuti pengujian yang terdiri dari 2 tahap.

Pada tahap pertama,
Para relawan diperdengarkan pada kata-kata yang sudah familiar. Tahap kedua, mereka diperdengarkan pada kata asing yang disebut berulang-ulang.

Di awal tahap kedua,
Aktivitas otak menunjukkan kalau otak berusaha mengenali kata tersebut. Tapi, setelah 160 kali pengulangan dalam 14 menit, aktivitas otak tidak dapat dibedakan dengan aktivitas otak di tahap pertama. "Secara virtual tidak ada bedanya," kata Dr. Yury Shtyrov yang terlibat dalam penelitian.

"Untuk mendengarkan saja sudah membantu untuk belajar bahasa," ujar Dr. Shtyrov kepada The Telegraph. Akan tetapi, untuk mengucapkan kata tersebut, butuh jaringan saraf baru, yakni bagian otak yang mengatur bicara.

Meski demikian, penelitian ini tidak bertujuan untuk membantu turis belajar bahasa. Menurut Dr. Shtyrov, penelitian ini untuk membantu pasien stroke mengembalikan kemampuan bicara.

"Kuncinya adalah repetisi. Otak bekerja dengan baik pada saat kondisi santai dan tidak berusaha mengingat," jelasnya.

Ia memberi contoh dalam bidang olah raga. Seseorang bisa hapal nama pemain, tim, bahkan aturan dengan baik. "Itu karena setiap informasi selalu berulang dan orang merasa tidak perlu menghapal.

Otak tidak dapat menghapal semua hal. Otak memilih yang penting dan yang tidak penting," tegas Dr. Shtyrov.

Ada sebuah metode dalam pendidikan pesantren untuk menghafal AlQuran seorang anak dilarang menonton TV.Katanya kalau sering nonton TV memori jadi lemah.
Menurut saya memori akan terganggu bila banyak memori visual yang masuk keotak.
Beda dengan memori audio yang mampu diserap dengan benar oleh otak.
Karena suara biasanya lebih sedikit yang masuk.
Kalau banyak suara yang masuk seseorang akan merasa kesal.

Kaitannya dengan penelitan diatas adalah memang benar.
Kalau otak akan cepat menyerap informasi melalui jalan telinga.
Dan itu dibuktikan oleh metode penghafalan ALQURAN di Pesantren-pesantren.
para santri hanya disuruh mendengarkan saja tanpa membaca.

Saya tambahkan sebuah tips sederhana untuk menghafalkan kata-kata baru.
Yakni dengan bantuan MP3.Alat untuk mendengarkan dengan bentuk kecil.
Rekamlah apa yang hendak kita hapalkan dan dengarkanlah selama 15 menit.
Melalui pendengaran otak dipaksa mengingat apa yang telah diserap.
Sedangkan melalui penglihatan kadang kita dimanjakan dengan melihat lagi kalau lupa.
Misalnya kalau lupa rumus Fisika...kita bisa buka buku catatan.
Lupa lagi...buka lagi.Otak tidak dilatih mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jenius itu tidak selalu.......

Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow. Memang menari...