Jumat, 28 Januari 2011

Cara Menghilangkan Sakit Dengan Rasa Sakit

Temanku di Facebook namanya Monalisa Laurendra punya ide.
Yakni cara menghilangkan rasa sakit dengan sesuatu yg menambah sakit.
Saat itu saya bertanya bagaimana cara mengobati sakit gigiku.
Dia mengatakan supaya saya berkumur dengan air dingin...oooh.
Saya terperanjat dengan jawaban tersebut.Bagaimana mungkin sakit
gigi diobati dengan air Es.Bukannya tambah mereda malah makin
ngilu dan menusuk syaraf.

Dia bilang sering menyembuhkan sakit dengan cara membuat rasa sakit.
Kebiasaan lain dia adalah suka mandi saat dingin.Misal malam hari.
Makan es disaat udara dingin.Semua serba kebalikannya.Aneh kan ?

Lalu saya menuruti sarannya tapi tidak dengan berkumur air es.
Saya menekan bagian dari pipi yang merasakan sakit gigi itu.
Ajaib....rasa sakit saat ditekan malah menghilangkan rasa sakit
gigi yang asli.

Wow...saya acungkan jempol buat teman saya itu.Dia masih muda tapi
idenya cemerlang juga.Saya lantas mengembangkan ide tersebut.
Menyimpulkannya sebagai sebuah prinsip hukum tersendiri buat saya.
Rasa sakit atau penderitaan mempunyai grade atau tingkatan.
Tingkatan itu serupa eskalasi tangga.Mulai dari yang terendah
hingga tertinggi.

Tingkatan itu menjadi acuan respon buat tubuh dan jiwa kita
seberapa kuat menahannya.Bila ada rasa sakit yang berada pada
level 3 misalnya...kita sudah merasa kesakitan berarti bila ada
rasa sakit pada level 4 kita tak mampu menahannya.

Bagaimana cara menghilangkan rasa sakit pada level tertentu ?
Kita harus bisa menahan rasa sakit itu bukan ?Untuk itu kita
harus menghilangkan hubungan rasa sakit dengan level sakit
yang bersangkutan.

Naikkan toleransi rasa sakit kita pada level lebih tinggi.
Kita harus merasakan rasa sakit pada level 4 .Setelah
sebelumnya kita merasakan derita pada sakit level 3.
Treatment rasa sakit dengan membuat sakit pada penyakit
tertentu membuat kita melewati toleransi rasa sakit itu.

Bingung ?....Begini kalau kita merasa menderita saat sakit
gigi berarti daya tahan kita terhadap rasa sakit berada
pada garis lurus dengan penyakit itu.Keadaan kita dengan
penyakit gigi seimbang.Keadaan seimbang tentu saja menyusah
kan kita.Kita tidak mampu menguasai lawan kita tersebut.

Berbeda kalau kita berada sedikit diatas rasa sakit gigi.
Kita mampu mengontrol sakit gigi dan artinya kita mampu
menahan penderitaan atau serangan sakit gigi.
Seperti pertarungan dua preman pasar yang tidak seimbang.
Preman yang berada satu tingkat diatas seorang preman
lain pasti mampu menguasai keadaan saat berkelahi.

Sebenarnya penyakit itu tidak hilang.Yang terjadi adalah
kita mampu mentolerir akibat penyakit itu.Yakni rasa sakit.
Kita mampu menghadirkan analgesik dari diri kita.
Daya analgesik itulah mampu mengkamuflase penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jenius itu tidak selalu.......

Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow. Memang menari...