Selasa, 13 September 2011

Seleksi Alam yang Kejam

Sekarang apa-apa serba menggunakan mesin.Bahkan mekanisasi
pekerjaan sudah merambah sisi kehidupan yang menurut saya
belum saatnya.Saya melihat orang panen padi disawah sekarang
sudah menggunakan mesin.

Memang pekerjaan menjadi lebih cepat selesai.Produktifitas
meningkat.Akan lebih banyak lagi pekerjaan yang dapat diselesai
kan dalam waktu yang sama.Hasilnyapun jauh lebih baik.
Modernitas memang meringankan pekerjaan manusia.

Tapi...saya tadi melihat ada orang yang merontokkan padi dengan
mesin,sementara ada beberapa ibu yang mengellinginya.Mereka
sedang menunggu sisa jerami padi.Ternyata para ibu kampung itu
sedang mencari sisa padi yang tidak terontokan oleh mesin.

Ibu pencari sisa padi itu sungguh kasihan.Mereka jelas rakyat miskin.
Untuk menghidupi kesehariannya mesti mengais-ngais sisa orang
merontokkan padi.Untuk mencari bulir padi harus berjuang diantara
kearoganan orang yang menikmati modernitas.

Saya berpikir mereka mestinya ikut memanen padi itu.Menjadi buruh
pemanen padi seperti dulu.Sekarang tenaga mereka tidak lagi terpakai
dan ahirnya jadi pemulung didunia pertanian.Mereka memulung sisa
bulir padi .Sangat kontradiktif sekali apa yang saya lihat.

Kemodernan jaman melibas mereka yang tidak bisa mengaksesnya.
Bahkan menjadi jurang pengubur mimpi mereka tentang sesuap nasi
yang seharusnya mudah mereka dapatkan.Mereka seperti tikus yang
megap-megap dilumbung beras.

Apakah begini sistem seleksi alam yang harus mereka jalani.Seleksi
alam tersebut tidak seharusnya mereka alami sedang mereka belum
terpenuhi harkat martabat dasarnya sebagai manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jenius itu tidak selalu.......

Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow. Memang menari...