Jumat, 30 Juli 2010

Serapah CINTA

Seorang teman berkeluh kesah pada saya tentang pacarnya yang selingkuh.Ia menyumpahi pacarnya dengan kata-kata kasar yang kelewat batas.Sepertinya saat itu dia sudah mau memutuskan saja pacarnya tersebut.Saya hanya diam dan mendengarkan saja tanpa komentar apapun.

Beberapa tahun kemudian teman tersebut menikah dengan pacarnya tadi.Sekarang malah sudah punya anak yang sudah dewasa.Saya jadi teringat dengan serapahnya yang keterlaluan mengenai pacarnya yang sekarang jadi istrinya.

Rasanya kalau mengingat serapahnya...tak mungkinlah kiranya teman tadi mau menikahi kelak kemudian hari.Kata-katanya sudah final dan tak ada indikasi mau balik.Apalagi menikah.Padahal saat mengucapkan didepan pacarnya waktu itu,pacarnya menangis habis-habisan pula.Dunia sudah kiamat.

Lalu saya teringat firman Alloh yang mengatakan "janganlah mencintai sesuatu dengan berlebihan...bisa jadi kamu akan membencinya dikemudian hari.Dan bencilah sesuatu dengan sewajarnya...bukan tidak mungkin esok hari kamu akan mencintainya "

Pas banget dengan kejadian teman tadi.Ia membenci pacarnya dengan berlebih-lebihan tapi ahirnya malah menikahinya.Terbukti bahwa ayat tadi memang terjadi dalam kenyataan.

Kemudian saya membaca disebuah Blog yang mengungkapkan filsafat cinta dan benci.Keduanya bukanlah dua kata yang bertolak belakang.Bukan lawan kata dari masing-masing.Keduanya berarti sama.Cinta dan benci sebenarnya satu.

Dibalik cinta ada benci dan sebaliknya dibalik benci ada cinta.Puncaknya cinta adalah benci...dan puncaknya benci bisa jadi cinta.Karena puncak dari kedua kata itu adalah kelanjutan kata yang satunya.

Ketika seseorang memiliki cinta pada seseorang,ia menutupi apa saja yang dibencinya pada diri orang itu.Disimpan dalam kalbu seperti dieramkan.Mengembang dan terus mengembang yang ahirnya meledak.Membuncah keluar pada saatnya.

Cinta menutupi sesuatu yang tidak disenangi.Namun suatu saat akan muncul saat emosi tidak terkendali.Berubahlah jadi benci.Dan bila benci berubah jadi kebencian yang membekukan hati, maka sebenarnya seseorang sedang membuka kelambu cinta .

Benci yang dimiliki seseorang pasti ada alasannya.Paling tidak ada pemicu mengapa terluncur sebuah label Benci.Alasan itu adalah sesuatu yang tidak ia senangi pada diri orang yang dibenci.Ia menginginkan sesuatu tersebut dibuang dari orang yang dia benci.Artinya...sebenarnya saat seseorang membenci ia tengah memeperlihatkan satu kepedulian tertentu.Yakni peduli dengan kekurangan yang mesti dihilangkan dari orang yang dia benci.

Jadi cinta dan benci mengandung persamaan yakni KEPEDULIAN.Sama-sama mengandung sikap peduli dengan orang lain.Tidak ada bedanya antara cinta dan benci.Saat seseorang mengatakan cinta atau saat mengatakan benci pada dasarnya bermakna sama.
Yakni kata Peduli.

Kita pasti sepakat akan lebih senang bila seseorang mengatakan ia Benci atau cinta sekalian daripada tidak mengatakan keduanya bukan ? Sifat mengambang dari seseorang yang berarti tidak peduli, lebih menyakitkan hati dibanding serapah benci paling jorok sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jenius itu tidak selalu.......

Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow. Memang menari...