Kamis, 04 November 2010

Jangan Berhutang Pada Alam Semesta

Satu faktor penghalang sukses dalam segala hal
adalah bila Anda selalu ”berhutang” pada kehidupan atau
pada dunia atau pada alam semesta. Sekedar untuk
memudahkan, selanjutnya kita sebut saja alam semesta.
Alam semesta dengan segenap energi makrokosmosnya
selalu bekerja mencari keseimbangan.

Energi makrokosmos alam semesta tersebut selalu
berhubungan dengan energi yang ada di setiap diri manusia
yang sering di sebut energi mikrokosmos.
Proses ini tidak terlihat dan tidak terasa sehingga manusia
cenderung mengabaikannya.

Arti ”berhutang” pada alam semesta adalah bila seseorang
berbuat hal yang buruk pada sesama atau pada alam.
Misalnya dengan merugikan orang lain atau mengambil hak
orang lain atau merusak alam, orang tersebut telah
meminjam atau berhutang pada alam semesta.

Pada suatu saat, alam semesta akan mengambil kembali
hutang energi tersebut, dalam bentuk kejadian buruk yang
dialami oleh orang yang berhutang. Sering kali dalam skala
yang berlipat ganda.

Ingat kata kata orang tua jaman dulu, yang mengatakan
”mungkin orang itu kurang sedekah”, bila ada seseorang
yang selalu bernasib sial dalam hidupnya?
Contoh kongkrit berhutang pada alam semesta yang sering
terjadi adalah saat orang dengan sengaja mengambil
sesuatu yang bukan haknya.

Misalnya menerima kembalian lebih saat membayar di
supermarket, warung atau di pompa bensin dan sengaja
tidak mengembalikannya, korupsi atau mengambil barang
milik kantor sekecil apapun, atau diam saja sewaktu pelayan
di rumah makan padang tidak menghitung semua makanan
yang telah masuk perut.

Ini bukan rejeki, tetapi justru orang tersebut telah berhutang
ke alam semesta karena dia telah mengambil yang bukan
haknya.
Suatu saat hutang ini akan diambil lagi dalam bentuk lain
yang biasanya akan lebih merugikan.

Dalam waktu sesaat, mencuri dan korupsi mungkin dapat
membuat orang menjadi berlimpah uang, tetapi pencuri dan
koruptor tidak akan pernah menjadi bahagia. Justru orang
tersebut akan menjadi sengsara hidupnya.
Banyak sekali contoh nyata di sekitar kita yang membuktikan
kebenaran hal ini.

Si pencuri dan koruptor itu berhutang besar pada alam
semesta. Orang tersebut tinggal menunggu waktu kapan
alam semesta akan mengambil kembali hutangnya, antara
lain dalam bentuk aib atau kemalangan yang tak
terbayangkan sebelumnya yang membuat orang itu tidak
dapat menikmati uang hasil korupsinya.

Alam semesta mempunyai semacam super komputer yang
luar biasa. Tidak ada hutang manusia pada alam semesta
yang tak terbayar.
Yang harus dilakukan adalah segera melakukan kebaikan
pada alam dan sesama dan yang paling penting Anda harus
menghentikan kebiasaan buruk, berusaha tidak membuat
hutang baru.

Melakukan kebaikan terhadap sesama tidak selalu harus
berbentuk materi. Banyak sekali bentuk kebaikan yang
dapat Anda lakukan.
Kebaikan yang paling mudah adalah selalu bersikap baik
terhadap orang lain, mau membantu orang yang dalam
kesulitan dan berharap dalam hati agar setiap orang yang
Anda temui mendapatkan kesuksesan dan kesehatan.

Menolong orang lain? Kan saat ini saya juga berada dalam
kesulitan? Benar, tapi kalau Anda melihat kebawah, Anda
akan melihat banyak sekali orang yang mempunyai masalah
dan kesulitan yang jauh lebih parah dari Anda.
Renungkan sejenak, sampai Anda merasa menjadi orang
yang cukup beruntung saat ini, patut bersyukur sehingga
Anda merasa pantas memberi pertolongan sebisa Anda
kepada mereka yang membutuhkan.

Bandingkan hidup Anda saat ini dengan mereka yang hidup
di bawah garis kemiskinan atau korban bencana tsunami
Aceh maupun gempa Jogya yang selamat, tetapi
melanjutkan hidup dengan kehilangan semua yang dimiliki
dan orang yang disayanginya.

Selanjutnya, dalam menjalani hidup kita harus lebih berhati
hati agar dapat menghindari berhutang pada alam semesta.
Kita bisa lebih ”bersahabat” dengan alam semesta dengan
selalu ingat bahwa kita perlu selalu mencari kesempatan
untuk dapat berbuat baik pada alam dan sesama manusia.
Bila Anda berbuat kebaikan, atau memberi uang sebisa
Anda pada orang dimana orang tersebut tidak bisa
membalas kebaikan Anda, maka Anda telah memancarkan
energi baik dan kebaikan Anda akan dibalas dengan
kebaikan.

Pancaran energi baik Anda tersebut suatu saat akan di
kembalikan oleh alam semesta dengan energi baik
makrokosmosnya dalam bentuk kebaikan dengan jumlah
yang lebih besar.

Syaratnya adalah saat memberi kebaikan atau uang tidak
boleh dibarengi dengan pamrih atau dengan maksud pamer.
Pamrih dan pamer akan membuat energi baik Anda tidak
terpancar ke alam semesta.

Buatlah mendoakan kebaikan untuk orang atau melakukan
kebaikan atau memberi uang sebisa Anda pada orang yang
memerlukan sebagai hal membahagiakan hati Anda, tanpa
pamrih.

Memberi uang pada pengemis tidak termasuk hal yang baik,
karena ini hanya akan membuat si pengemis lebih malas
untuk mau berusaha dan menghargai dirinya sendiri.
Prioritaskan memberi uang pada mereka yang tertimpa
bencana atau mereka yang sedang berusaha dengan
sungguh sungguh, tetapi terlihat sangat membutuhkan

bantuan untuk sekedar dapat hidup, bukan kepada orang
yang minta uang kepada Anda.
Anda memberi kebaikan, Anda akan mendapat kebaikan.
Anda memberi uang, Anda akan mendapat uang. Anda
memberi kasih sayang, Anda akan mendapat kasih sayang.
Sebaliknya, Anda memberi kebencian, Anda akan mendapat
kebencian. Anda memberi penghinaan, Anda akan
mendapat penghinaan. Anda memberi kepalsuan Anda akan
mendapat kerugian, demikian seterusnya.

Pernah mendengar ungkapan ”Anda menebar angin, Anda
akan menuai badai?” sesederhana itulah energi
keseimbangan alam semesta bekerja.

Maka sedekahlah pada saya dengan menjadi referral dipaybox.
Kalau anda tidak ingin berhutang pada alam semesta karena telah
MEMBACA BLOG ini.Blog ini ditulis dengan susah payah lho .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jenius itu tidak selalu.......

Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow. Memang menari...