Jumat, 09 September 2011

Imam Jama'ah Korupsi

Seorang teman yang pernah menjabat bendahara
disekolah SD bercerita tentang adanya peny-
amaan persepsi laporan keuangan sekolah.Semes
tinya pertemuan itu membahas bagaimana cara
membuat laporan yang accauntable.Tapi....
ternyata eh ternyata malah sebaliknya.

Laporan teman saya yang accountable malah di
suruh diganti.Disuruh merubah format laporan
supaya seragam dengan yang lain.Sedang laporan
itu tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

Laporan keuangan dana BOS semestinya berprinsip
amanah.Namun dibuat asal memenuhi kriteria
cash flow.Artinya antara debet dan kredit,
antara pengeluaran dan pemasukan mesti sama.

Padahal tidak semua dana BOS itu terpakai.
Pasti ada sisa dalam setiap penggunaannya.
Misalnya saja kalau ada sekolah yang tidak
ada guru honorernya seharusnya tidak ada
pos yang berbunyi honorer guru.

Jelas ada sisa dana dalam kejadian diatas.
Namun diceritakan oleh teman saya itu bahwa
semua laporan harus nol.Lalu kemana uang
sisa anggaran tersebut ?

Ternyata...uang itu masuk pos Saku Sendiri.
Istilah ini tentu saja diakali sedemikian
rupa dengan cara menggelembungkan pos-pos
mata anggaran yang lain.Pembengkakan itu
dibuat sewajar mungkin.

Disitulah perlu adanya briefing penyamaan
laporan keuangan yang harus diikuti oleh
para bendahara sekolah.Bahkan kalau ada
laporan yang bener disuruh menyesuaikan
dengan yang lain supaya menyelamatkan
gengnya itu.

Menjadi tidak mengherankan banyak guru atau
kepala SD memiliki mobil yang harganya
bisa ratusan juta rupiah.Padahal gaji mereka
secara matematik tidak memungkinkan bisa
mencicil kredit mobil tersebut.

Itulah Indonesia.Korupsi sudah berjamaah
dan bahkan ada imamnya segala.Lagi-lagi
saya harus berteriaaak edaaaaaannnn.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jenius itu tidak selalu.......

Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow. Memang menari...