Sabtu, 17 Maret 2012

Banyak Uang Tapi Sengsara

Saya hendak berbicara tentang ekonomi makro.Ekonomi makro saat ini ditandai dengan membengkaknya barang-barang hasil produksi manusia,namun daya beli menurun.Bisa dilihat bagaimana stok barang-barang di toko-toko dalam keadaan melimpah tanpa pernah berubah.Barang yang distok satu bulan atau setengah tahun lalu masih terpajang.
Menurut kabar sekarang ini uang yang beredar di pasar retail dunia berkisar 60 triliyun dollar.Sedang uang yang beredar di pasar keuangan mencapai 600 triliun dollar.Sangat berbeda jauh bahkan bisa dibilang jomplang,tidak balance.
Karuan saja daya beli masyarakat amat rendah.Wong uang yang untuk membeli tidak ada.Uang terbanyak ada pada segelintir orang kaya didunia yang jumlahnya 0,1 % saja.Orang kaya itu bukanlah konsumen potensial.Disamping jumlahnya sedikit,mereka cenderung membelanjakan uangnya di pasar modal.Mereka tidak membelanjakan dipasar retail.Orang kaya tidak butuh apapun.Semuanya sudah tercukupi sendiri.

Barang-barang yang ada dipasar retail itupun hasil produksi segelintir orang yang punya korporasi.Bukan produksi dari masyarakat.Artinya sirkulasi uang akan tetap berada dilingkaran orang kaya saja.Uang yang beredar berapapun banyaknya akan kembali kekantong orang kaya.Andaikan saja mereka membagi uang kepada orang miskin diseluruh dunia,bisa dipastikan dalam sekejap akan kembali kekantong mereka.Inilah ketidak balance nya peredaran uang di dunia.Uang terparkir dilumbung-lumbung uang orang kaya tanpa pernah menyebar kemasyarakat.

Uang yang menumpuk dipasar modal kalau dipikir-pikir,bisa tertawa sendiri.Kertas dibelanjakan untuk membeli kertas.Menurut saya seperti orang gila.Kekayaan hanya berbentuk kertas dan portofolio saja.Bukan kekayaan riil.Hahahaha...
Alquran sudah menasehati agar kita jangan terlena menumpuk harta dengan menghitung-hitung.Celaka bagi orang yang menumpuk harta dan menghitung-hitung.Mereka yang mempunyai deposito,saham,dan jenis-jenis produk portofolio lainnya adalah orang yang menumpuk harta seperti yang disebut di Alquran.

Bagaimana tidak celaka, mereka yang menumpuk harta.Mereka punya kekayaan tapi semu.Hanya tumpukan kertas saja sebenarnya.Memang mereka bisa membeli apa saja didunia ini,namun ketika semuanya sudah terbeli....apa yang hendak dibeli lagi.
Orang-orang kaya itu sudah memiliki semuanya.Tanah,pabrik,bank dan lain sebagainya.Semua milik mereka.Mau makan mereka punya pabrik makanan.Mau mobil mereka punya pabrik mobil.Mau pesawat mereka buat pesawat sendiri.Hendak melancong ke pulau terindah,sudah dimiliknya pula.Nah duitnya yang bertumpuk itu untuk apa ? hahaha...gila mereka .

Untuk itu dalam agama apapun perintah berderma dan berbagi sangat ditekankan.Gunanya untuk menyebarkan uang dimasyarakat,supaya uang itu ada gunanya.Tidak menumpuk sebagai tumpukan kertas semata.Apa bedanya uang kertas itu dengan kertas sampah ? Kalau hanya didiamkan tanpa pernah digunakan.Percayalah pada saya “ Siapa yang punya uang paling banyak didunia ini,dialah yang paling sengsara”

Orang yang banyak uang membeli apapun pasti harganya mahal.Padahal barang serupa ada yang berharga murah.Percuma saja mereka banyak uang karena setiap membeli apapun dihargai sangat mahal.Sama saja dengan orang kebanyakan yang bisa punya rumah,makan enak,dan bisa melancong .Benda yang dibeli sama,bedanya orang kaya terkuras uangnya.Ini hukum dunia nyata:yang kaya membeli yang mahal dan yang miskin membeli yang murah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jenius itu tidak selalu.......

Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow. Memang menari...