Selasa, 14 Juli 2020

Jenius itu tidak selalu.......


Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow.
Memang menarik membicarakan soal jenius ini.Apa kerena yang brosing internet memang kebanyakan orang-orang yang memang sudah menyerempet pada tingkat jenius ?
Mungkin memang seperti itu.Kecenderungan seseorang mencari informasi selalu berdasar apa yang tersimpan dalam otaknya.
Walaupun ada yang kontra dengan pembahasan saya mengenai kategori jenius,bukanlah menjadi persoalan yang serius.Semua hal didunia ini punya dua sisi yang saling bertolak belakang.
Sekali lagi jenius tidak selalu identik dengan kepintaran seseorang pada ilmu-ilmu eksak semata.Dunia ini sangatlah komplek.Dunia ini tidak hanya butuh orang dengan kategori jenius seperti yang selama ini kita pahami.
Dunia ini masih butuh orang dengan kemampuan solutif.Orang yang mampu mengatasi persoalan yang menghadang kita semua.
Rumusnya adalah BERGERAK.Kita lakukan dulu apa saja sesuai dengan kemampuan kita,nanti otak kita akan menemukan jalan keluar ditengah kita bergerak.
Otak kita supaya cerdas harus di inisiasi .Tubuh kita harus melakukan gerakan agar jaringan sinapsis dalam otak saling menyambung.
Saya percaya Tuhan sudah menitipkan solusi pada setiap generasi manusia untuk menghadapi persoalan yang hadir kedunia.Tinggal siapa yang lebih dulu menemukan cara menghadapi persoalan tersebut.
Dalam gen kita sudah tercetak solusi sejak manusia pertama diciptakan.Masing-masing dari tiap generasi melanjutkan yang sudah dikerjakan oleh leluhurnya.
Marilah kita lanjutkan tugas menemukan segala sesuatu dengan cara bergerak ditempat masing-masing tanpa perlu menjadi jenius terlebih dulu.

Rabu, 08 Juli 2020

Gaduh Keruh Corona

Sudah lama saya tidak muncul,karena sedang tapabrata hahahaha......bagaimana kabarnya.Yang jelas enok to jamanku begitu kata Mbah Harto.Sekarang entah memasuki jaman apa.Apalagi kini sedang kena pageblug atau musibah penyakit sedunia,corona.Jaman sudah jungkir balik tidak karuan.Masa sekarang mengalami ibadah diatur oleh penguasa ?
Biarlah si Penguasa tengah menikmati perannya sebagai seorang Penguasa.Toh dunia ini fana.Toh nanti ada ahirnya ......lama=lama juga mati.Tidak mungkin hidup terussss kan ?
Entah sampai kapan jaman ini akan berahir.Tunggu dan kita hanya bisa menunggu.Waktu adalah jawaban yang paling pas untuk menjawab semua gaduh- keruh ini.
Saya hanya berpikir.......Tuhan sedang tersenyum melihat ciptaanNya menjalankan perannya.Tersenyum karena kita benar-benar tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi.Jangan-jangan ini hanya adegan sela untuk drama yang lebih hebat.Atau untuk trailer yang lebih mengerikan.Kita tengah diberi ancang-ancang agar bisa membiasakan diri terhadap suasana baru yang lebih ngggegirisi.
Pesan singkat dari saya GUNAKAN PENDEKATAN KETUHANAN dalam menghadapi GADUH-KERUH sekarang ini.Berpeganglah pada tali Alloh swt.Semua akan terhandle dengan sangat baik.Jangan gunakan akal apalagi emosi yang pasti bisa salah.
Sekian dari saya.Pesan singkat ini semoga bermanfaat,Insyaa Alloh

Selasa, 29 November 2016

Demo Bela Islam episode Wiro Sableng

Tanggal 2 desember 2016 jadi tanggal paling populer untuk minggu-minggu terahir.Saya jadi teringat dengan simbol Wiro Sableng didadanya 212.Film laga favorit anak-anak saat itu selalu memperlihatkan simbol 212 didadanya.Tapi saya lupa apa maksud Wiro Sableng dengan angka itu.Saya hanya teringat saat memperlihatkan angka 212 Wiro Sableng mengangkat senjata kampak.

Apakah angka 212 dan senjata kampak merupakan firasat tentang adanya pertumpahan darah.Apakah ditanggal itu akan muncul pendekar Wiro Sableng dan guruny Sito Gendeng ? Mungkinkah tokoh-tokoh yang akan tampil di tanggal 2 desember adalah para tokoh sableng dan gendeng ?Mungkin saja tanggal tersebut memang akan muncul kesablengan dan kegendengan.

Bagaimana tidak sableng...lha wong kasus ini muncul hanya karena si Ahok.Bagaimana tidak gendeng kasusnya sedang ditangani kok masih demo ? saya melihat adanya nafsu berkuasanya para penggiat demo Bela Islam yang sedang asik dengan eiforia keberhasilannya mengumpulkan demonstran sebanyak itu di aksi sebelumnya.

Para pemimpin demo terutama Habib Rizieq merasa punya kekuatan dan ingin menunjukan kembali keeksisannya di tanggal 212.kalau itu yang terjadi maka saya juluki Habib Rizieq sebagai Rizieq Sableng.Dan yang menjadi gurunya menjadi Ustadz Gendeng.

Saya khawatir kalau ulah dari Habib Rizieq sedang melakoni tokoh Sableng yang mendemokan dirinya sebagai pemimpin Syiah Indonesia.Siapa tahu kan ? Coba dandannya si Habib meniru dandanan para ulama syiah di Iran sana.Kalau itu yang terjadi maka krisis dunia Isalam di teluk akan merembes ke Indonesia.

Bagi saya apapun yang terjadi tidak menjadi persoalan,karena dibalik kerusuhan biasanya ada titik terang yang menjadi harapan indah setelahnya.Dan mari kita ikuti episode Indonesia dalam judul Pendekar Wiro Sableng tayang ulang. hahahaha.....

Rabu, 06 Juli 2016

Budaya Lebaran Yang Miskin Filosofi

Memperhatikan suasana Lebaran didesaku tercinta....sungguh sangat miskin akan butir-butir dari serakan peninggalan kebudayaan desa yang penuh dengan harmoni kemanusiaan yang indah.Aku lihat bagaimana orang-orang yang pulang kampung dengan membawa budaya urban yang menghentak kami orang desa.Mulai dari bahasa Indonesia yang beraksen betawi medok,sampai jenis makanan yang diolahnya untuk keluarganya.

Bahasa adalah cermin bagaimana orang desa yang mulai mengadopsi budaya lain.Bagaimana melafalkan kosa kata asli bahasa Indonesia dicampur dengan bahasa daerah yang sulit ditemukan padan katanya.Disitu terjadi akulturasi bahasa yang sebenarnya makin memperkaya khasanah bahasa itu sendiri.Bagaimana Bahasa Indonesia yang sebenarnya miskin kosa kata menjadi terlengkapi dengan adanya percampuran dialog spontan yang jujur.

Kita bisa ambil contoh bagaimana bahasa Indonesia diperkaya dengan kosa kata bahasa jawa semisal kata "sungkeman,salim," dan lain lain.Sayangnya sekarang di desa menjadi makin sulit ditemui anak kecil yang memakai bahasa adiluhung,bahasa kromo inggil.Bahasa yang mempertimbangkan sisi etika dalam bergaul.Sekarang semua menjadi sama dan mengakibatkan terkikisnya rasa hormat dikalangan generasi sekarang.

Lalu melihat dari sisi makanan lebaran yang diolah oleh para perantau.Mulai dari opor sebagai lauk ketupat sampai kue kering dalam toples plastik.Semuanya adalah penyesuaian budaya kuliner dari kaum urban dan masyarakat asli.Celakanya makanan asli desa dimana aku tinggal menjadi dikesampingkan.Rasanya menjadi angles,ironi bagaimana tercampakannya budaya kuliner asli orang desa.Tak ada lagi yang namanya cipring,legendar,wajik,sambel goreng,dan lain-lain.

Aku sangat merindukan bagaimana sungkeman dengan memakai bahasa kromo inggil yang halus dan dihidangi dengan cipring,ampyang,wajik klitik.Aku makin mblenger dengan kue kering nastar,kastengel,dan muak dengan opor ayam yang mblegidik penuh santan.

Lalu mengenai budaya silaturahmi yang melakukannya dengan sistem berkunjung,kini diganti dengan memakai sistem kirim SMS.Sama sekali tidak indah buatku.Berkunjung dan bersalaman menjadi barang kuno yang mahal harganya dan tidak ada yang mau beli.

Apakah aku harus mengucakan selamat tinggal pada lebaran yang penuh budaya harmoni itu dan beradaptasi dengan budaya silaturrahmi model digital yang cukup dengan menulis status di media sosial sembari pamer kesalehan pribadi dengan selfie memakai mukena dan kain sarung ?

Semoga saja budaya kontemporer itu musnah karena tidak punya nilai filosofi sama sekali.Tidak punya roh yang mampu menghidupkan lebih lama.

Jumat, 24 Juni 2016

Meng KO Ahok Supaya Kapok

Gubernur DKI  Si Ahok sepak terjangnya di depan media sungguh sangat mengusik hati saya sebagai orang Jawa.Temperamennya yang suka marah-marah tipikal seorang preman pasar,sangatlah mengganggu nurani keJawaan saya.Cara memakinya persis kayak preman pasar Ajibarang daerah kelahiran saya.

Bagaimana jadinya kalau orang yang kena marah itu menyimpan dendam kesumat karena diperlakukan bagai cecunguk yang kalah.Tidak semua orang begitu saja menerima arogansi AHOK yang sungguh sangat keterlaluan.Sikap tegas yang dilambari arogansi adigang adigung adiguna itu sangat tidak cocok dengan budaya Indonesia.

Namun ada cara untuk menghentikan arogansi Ahok yang suka Mencak-mencak didepan hidung orang itu.cara yang paling gampang adalah terus saja kita aduk emosinya sampai batas seseorang tak mampu lagi mengeluarkan energi negatifnya itu.Pasti AHOK akan kena struk.

Kepada wartawan yang selama ini takut menghadapi AHOK,teruslah bertanya agar Ahok makin marah dan makin memaki sampai tak terkendali. Api yang panas kita kasih bahan bakar dengan cara meniupkan oksigen,maka ahirnya akan meledak dan lenyap.Selamat mencoba resep ampuh ini

Sabtu, 20 Juni 2015

Sukses Sejati

Setelah sekian lama tidak melakukan posting,hari ini Minggu 21 Juni 2015 saya kembali mengaktifkan diri di blog.Kebetulan ditengah suasan bulan romadlon  umat muslim.Akan saya manfaatkan untuk menyapapembaca blog saya dengan mendoakan semoga kalian selalu diberkahi oleh Allah swt.
 
Saya doakan semoga kalian dalam keadaan sehat wal afiat dan selalu dalam jalur kesuksesannya masing-masing.Sukses mencapai apa yang diimpikan ataupun sukses karena bisa dekat dengan Tuhan.Karena menurut saya sukses itu ketika kita mampu Berdaya dihadapan manusia dan tidak berdaya dihadapan Tuhan.
 
Berdaya dihadapan manusia artinya kita bisa merasa sejajar dan tidak dihinggapi dengan rasa rendah diri apalagi merasa dibawah kekuasaannya.Kita sama-sama mahluk Tuhan yang punya metabolisme sama.Tidak ada perbedaan diantara manusia dan yang berhak membedakan hanyalah Tuhan Yang Maha Esa.
 
Tidak berdaya dihadapan Tuhan artinya kita selalu merasa tidak ada artinya bila tidak ditolong oleh Tuhan.Segala hal yang kita alami dan kita lakukan semuanya atas izin Tuhan semata.Karena Tuhan lah kita bisa seperti yang kita rasakan sekarang.Untuk itu kita mesti mendekatkan diri kepada Tuhan Allah swt.Tuhan yang akan terus menghidupi kita semua.


Kamis, 08 Agustus 2013

Sidang Isbat Yang Mubadzir

Setiap tahun Pemerintah melalui Departemen Agama mengadakan sidang isbat,
untuk menentukan I romadlon dan ! syawal.Seperti juga tahun 2013 sekarang.
Departemen Agama RI menyelenggarakan sidang isbat yang konon menelan
biaya hingga 163 juta rupiah.Dana sebesar itu untuk biaya makan peserta sidang.

Sungguh merupakan contoh yang tidak selayaknya dilakukan oleh institusi
keagamaan.Mestinya tidak memboroskan dana sampai sebesar itu hanya untuk
makan.Masa biaya makan untuk orang-orang yang mestinya jadi panutan umat
mencapai lima ratus ribu rupiah sekali santap ?

Atau itu hanya istilah saja.Yang sebenarnya terjadi melebihi dari sekedar biaya
makan.Sedangkan sidang isbat menentukan 1 syawal dilakukan dalam keadaan
berpuasa.Ketahuan bohongnya.Bilang saja untuk memberi uang saku.

Kita jadibertanya-tanya apakah sidang isbat itu hanya untuk kedok saja dalam
rangka korupsi terselubung.Para peserta yang nota bene adalah pemimpin umat
tidak mau menerima uang saku.Itu hanya akal-akalan pegawai departeman agama
sebagai penyelenggara sidang isbat.

Disamping itu saya pikir sidang isbat hanya mempertontonkan ukuwah palsu.
Mengumpulkan pemimpin umat supaya dibilang dinegeri ini akur-akur saja.
Toh keputusan sebenarnya sudah di set sebelumnya.

Saya juga mempertanyakan apa guanya sidang isbat itu.Ketahuan bahwa umat
islam Indonesia itu GOBLOK.Kalah dengan suku bangsa MAYA yang sudah
bisa menyusun kalender hingga 5000 tahun.Kenapa kita tidak bisa menentukan
satu syawal jauh-jauh hari saat kalender baru ditentukan.

Bila pelaksanaan romadlon sudah bisa diketahui setahun sebelumnya,kan bisa
memantapkan niat umat untuk beribadah.Sedangkan yang terjadi umat selalu
dibuat bingung menanti dead line penentuan satu romadlon dan syawal.

Sekali lagi apakah kita kalah dengan suku bangsa MAYA ?
Goblok amat ya kita tidak bisa mengambil ilmu yang lebih canggih,padahal
kita sudah dikasih tahu metodenya langsung oleh Tuhan .
Apa memang bangsa kita memang Goblok,terbelakang dan lebaaaayyyyy.

Jenius itu tidak selalu.......

Saya lirik tentang postingan populer blog ini adalah tentang JENIUS.Pembacanya ternyata banyak dari benua Amerika.....wow. Memang menari...